FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Januari 2020, seorang pemuda asal Kabupaten Pinrang, Haerul, menjadi viral di seluruh Indonesia menyusul keberhasilannya menerbangkan pesawat rakitan sendiri. Pesawat karya Haerul itu dibuat secara otodidak. Walaupun secara faktual dapat terbang, namun belum memiliki standarisasi keamanan dan kelayakan.
Untuk mendukung inovasi Haerul, Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin berinisiatif mengajaknya berkolaborasi mengembangkan desain dan standarisasi pesawat rakitannya. Dengan difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Pinrang, proses pembuatan prototipe pesawat Haerul mulai berlangsung di Workshop FT Unhas, Kampus Gowa.
Tim Pendampingan Pesawat Haerul (PPH) dari FT Unhas, mengantar prototipe pesawat dari Workshop FT Unhas di Kabupaten Gowa dan tiba di Workshop Haerul, Kelurahan Pallameang Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, pada Jumat (25/12) dini hari, sekitar pukul 01.30 Wita.
Prototipe pesawat ini diangkut menggunakan kendaraan truck 10 roda, menempuh perjalanan sekitar 6 jam dari Kampus FT Unhas, Kabupaten Gowa.
Kedatangan pesawat dijemput disambut hangat oleh masyarakat Kabupaten Pinrang. Turut hadir Plt. Camat Mattiro Sompe (A. Ramlan Nasir) dan Lurah Pallameang (Fajrin Ardiansyah Abma) sebagai perwakilan pemerintah kabupaten.
Ketua Tim PPH FT Unhas, Prof. Dr. Ir. Nasaruddin Salam, MT, menjelaskan bahwa pengkajian desain pesawat ultralight dirancang pada Agustus 2020. Pengerjaan fisik di Workshop FT Unhas berlangsung pada bulan September hingga Desember. Selanjutnya, Tim PPH menyerahkan kepada Haerul sebagai pemilik pesawat.