FAJAR.CO.ID, SUNGGUMINASA -- Pembangunan tahap pertama Pasar Bontorea, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, sudah rampung. Bisa difungsikan. Akan tetapi, pemerintah masih pikir-pikir. Perlu dikaji.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganhan Gowa, Andi sura Suaib mengatakan, pada dasarnya bangunan pasar yang sudah dibangun tahap pertama, bisa difungsikan. Hanya saja, perlu pertimbangan yang matang.
Menurutnya, bangunan yang ada saat ini tidak bisa menampung seluruh pedagang yang akan direlokasi dari pasar yang ada di depan terminal ke pasar baru. Di mana, jumlah pedagang yang terdata mencapai 480 orang.
Sementara di lokasi saat ini, diakuinya, hanya bisa menampung 112 pedagang. Sesuai jumlah los yang sudah terbangun. Apabila dipaksakan, dikhawatirkan akan memunculkan kecemburuan. Khususnya pedagang yang tidak tertampung.
Alasan lainnya, kata dia, Pasar Bontorea rencananya akan dijadikan pusat transaksi jual beli sayur dan buah. Mulai dari skala kecil hingga besar. "Makanya masih kami pertimbangkan. Apakah akan dibuka terbatas atau menunggu rampung keseluruhan," katanya.
Sesuai rencana, pembangunan tahap dua Pasar Bontorea dimulai tahun 2021. Prosea tender akan dibuka per April 2021. "Ancang-ancangnya April sudah ditender. Kami ingin semua sayur dan buah akan transit di pasar ini sebelum dibawa ke Makassar atau daerah lainnya. Termasik pengiriman ke luar Sulsel. Seperti ke Kalimantan," kuncinya.
Pengoperasian Pasar Bontorea tidak hanya memaksimalkan perekonomian di Kabupaten Gowa, tetapi juga menjadi solusi kemacetan di Poros Pallangga - Takalar. Khususnya di depan Terminal Cappa Bungaya hingga Kalukuang. Maklum sebagian besar pedagang menggunakan bahu jalan. (amri)