Vaksinasi Covid-19 Dalam Perspektif Komunikasi Publik

  • Bagikan

Sementara itu, Judy Pearson dan Paul Nelson mendefinisikan komunikasi publik atau public speaking sebagai proses menggunakan pesan untuk menimbulkan kesamaan makna dalam sebuah situasi dimana seorang sumber mentransmisikan sebuah pesan ke sejumlah penerima pesan yang memberikan umpan balik berupa pesan atau komunikasi nonverbal dan terkadang berupa tanya jawab.

Dalam komunikasi publik, sumber menyesuaikan pesan yang dikirimkan kepada penerima pesan dalam rangka untuk mencapai pemahaman yang maksimal.

Terkadang, secara virtual penerima pesan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh sumber pesan atau bahkan tidak mengerti sama sekali.

Selain soal pemahaman pesan, hal lain yang juga penting terkait komunikasi publik yaitu kemampuan membendung hoax.

Komunikasi publik yang efektif akan mampu mengimbangi beredarnya informasi palsu, disinformasi dan isu yang salah terkait suatu hal.

Olehnya, sebaiknya dilakukan melalui berbagai kanal media yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kaitannya dengan rencana pelaksanaan vaksinasi Covid-19, ada tiga catatan yang perlu dilakukan pemerintah.

Pertama, informasi terkait rencana vaksinasi perlu disampaikan sejak awal. Pejabat yang berwenang harus berbicara secara langsung kepada publik. Hal ini penting untuk menghindari kesimpangsiuran informasi.

Kedua, Instansi yang berwenang yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) perlu melakukan tindakan tegas terhadap konten media sosial terkait Covid-19 yang terindikasi hoax. Mata rantai hoaks perlu diputus agar tidak berlanjut dan yang berimplikasi terhadap opini publik.

  • Bagikan

Exit mobile version