FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Persoalan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Liu Kecamatan Majauleng terus berlanjut. Pemfungsian diutamakan.
Hal itu diungkap oleh Komisi III DPRD Wajo, saat turun melihat langsung kondisi Pamsimas yang mendistribusikan air ke Dusun Watangliu dan Turumpakke tersebut, Kamis, 7 Januari.
Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari aspirasi puluhan warga beberapa waktu di Gedung DPRD Wajo. Karena adanya dugaan sejumlah alat atau komponen Pamsimas sudah hilang. Tidak berada di lokasi.
"Kami dari Komisi III mau bagaimana barang (Pamsimas, red) berfungsi, kembali bermanfaat kepada warga. Itu saja," tegas Ketua Komisi III DPRD Wajo, Taqwa Gaffar.
Selain Taqwa, legislator yang hadir, Arga Prasetya Ashar, Mustafa, Andi Mulyadi dan Elfrianto.
Terkait hilangnya komponen dari program tahun 2018 lalu tersebut. Lanjut legislator dari Fraksi Nasdem ini, itu merupakan urusan dari Inspektorat Daerah Wajo dan Polres Wajo.
"Kalau ada apa-apa, terkait alat dari pengadaan ini hilang, kita serahkan urusan penegak hukum. Kalau ingin musyawarah mufakat, kita serahkan ke pemerintah kecamatan," ucapnya.
Kepala Desa Liu, Andi Toro membeberkan, mandeknya program Pamsimas dari pemerintah pusat ini sejak 2017 lalu. Peralatannya masih ada. Tidak hilang.
"Kan alat penjernih air sudah rusak. Jadi mesin pompa saya pinjam kan ke masyarakat untuk pompanisasi. Dari pada rusak tidak berfungsi, kita manfaatkan untuk pertanian petani," sebutnya.
Sementara, Koordinator Pamsimas Wajo, Aradea mengaku, sudah meninjau lokasi Pamsimas tersebut sejak bergejolaknya keluhan warga. Untuk pemfungsian masih ada harapan.