FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Sejumlah pelaku tawuran yang menjalani pembinaan di Mapolres Pelabuhan Makassar, mendapat ilmu yang bermanfaat selama ikut pesantren kilat selama satu bulan.
Tak hanya ilmu agama yang didapat di sana. Ilmu dalam bidang ekonomi pun ia dapatkan secara gratis demi masa depan mereka yang lebih baik, dibandingkan aksi tawuran yang pernah ia lakukan.
Mereka diajar oleh beberapa anggota Polres Pelabuhan yang memiliki ilmu ekonomi yang baik, dan mengajarkan pelaku tawuran yang menjalani masa pembinaan di sana menjadi seorang tenaga pemasaran atau marketing.
Hal tersebut dilakukan mengingat Pelabuhan Paoete masuk di dalam wilayah Polres Pelabuhan, dan memiliki potensi besar bagi siapa saja yang ingin mencari uang halal di sana.
Tak terkecuali bagi para pelaku tawuran ini untuk memasarkan hasil tangkap ikan nelayan, menjadi segenggam rupiah.
"Kami ajarkan wirausaha. Jadi setelah keluar dari sini (pesantren), sudah diajarkan menjadi marketing dalam memasarkan ikan hasil tangkapan nelayan. Terutama bagi mereka yang putus sekolah," kata Kapolres Pelabuhan, AKBP Muh Kadarislam, Senin (11/1/2021).
Ilmu yang diajarkan pun dianggap efektif karena usia mereka masih didominasi anak yang masih belasan tahun. Apalagi pelaku yang masih di bawah umur dan masih bisa mencerna ilmu yang diterima.
Hingga saat ini, pelaku tawuran yang masih menjalani pesantren kilat tersisa tujuh orang saja. Selebihnya, belasan pelaku lainnya telah dipulangkan ke rumah masing-masing, dan diharapkan tak lagi ikut tawuran karena sudah dibekali ilmu agama.