“Untuk itu diperlukan adanya pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (re-skilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini," jelasnya.
Kurikulum Pelatihan 3-in-1 telah didesain spesifik pada keterampilan tertentu yang selaras dengan kebutuhan industri. Pelaksanaan pelatihan mulai dari penyiapan kurikulum, praktek pembelajaran hingga penempatan kerja telah dilakukan berkolaborasi dengan perusahaan industri dan Asosiasi industri, paparnya.
“Penyelenggaraan pelatihan 3 in 1 juga sebagai salah satu langkah penanggulangan dampak Pandemi COVID 19 melalui penyerapan tenaga kerja dan pengurangan jumlah PHK di industri,"tuturnya.
Dengan tersedianya tenaga kerja industri kompeten diharapkan utilitas industri dapat kembali meningkat, karna sebagaimana diketahui utilisasi industri manufaktur Indonesia menurun hingga 59,20% pada periode April-November 2020 sebagai dampak atas pandemi COVID 19,” tuturnya.
Pelaksanaan Kick Off Pelatihan 3 in 1 yang dilaksanakan pada hari ini sangat spesial karena dilakukan secara serentak oleh 7 (tujuh) Balai Diklat Industri dan diikuti oleh berbagai sektor industri dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia, kata
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko S.A. menyampaikan bahwa kick off penyelenggaraan pelatihan 3 in 1. Diikuti sebanyak 6.103 orang peserta, yang mencakup 14 propinsi dan 52 kabupaten/kota.
"Ini serta melibatkan 101 industri dan 20 dinas kabupaten/kota, dengan berbagai jenis pelatihan, terdiri dari: BDI Medan, BDI Padang, BDI Jakarta,
BDI Yogyakarta, BDI Surabaya, BDI Denpasar dan .BDI Makassar,"tuturnya.(wis)