FAJAR.CO.ID, SUNGGUMINASA -- Bendungan Jenelata butuh dukungan. Hal ini agar bisa dikerjakan segera. Apalagi fungsi bendungan urgen, selain pengendalian banjir juga untuk mengairi area irigasi pertanian.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Adenan Rasyid mengatakan, langkah teknis untuk penyusunan proses lelang segera dituntaskan. Setelah itu, dikirim ke balai lelang untuk proses tender konstruksi bendungan Jenelata.
"Semoga dalam waktu dekat sudah ada anggaran pembebasan lahan cair. Sehingga ratusan bidang tanah yang telah dibebaskan bisa segera dibayarkan," kata Adenan Rasyid usai menggelar rapat koordinasi dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto, Dandim/1409 Gowa Letkol ARh. Muhammad Suaib dan pejabat Forkopimda Gowa di Baruga Karaeng Pattingalloang kantor Bupati Gowa, Selasa, 12 Januari.
Area Bendungan Jenelata berada di Pattallikang, Desa Tanakaraeng dan Desa Mongcongloe Kecamatan Manuju. Kapasitas tampung bendungan Jenelata 223,6 juta m3.
Adapun bendungan ini khusus untuk mengendalikan banjir sungai Jenelata 1.800 m3/detik menjadi 686 m3/detik dengan periode ulang 50 tahun.
"Selama ini, aliran sungai Jenelata menjadi penyebab utama bencana banjir di area Gowa dan Makassar saat musim hujan tiba. Untuk itu, kita target pembangunan fisiknya selama 56 bulan," sambung Adenan Rasyid.
Bendungan Jenelata ungkapnya, berfungsi ganda. Selain mengairi area irigasi sebesar 26 ribu Ha, ketersediaan air baku sebanyak 6,05 meter kubik per detik untuk energi Listrik ( PLTA ) dengan kekuatan 7 Megawatt dapat dialokasikan untuk pariwisata.