FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Spesialis kandungan Makassar, dr Fadli Ananda, menduga angka ibu hamil yang akan membutuhkan tindakan obstektrik (bedah kedokteran yang khusus mempelajari cara memperlakukan wanita hamil dan kandungannya-red) akan membengkak. Sementara, tenaga ahli yang tersedia sementara ini masih sangat minim.
"Makanya, saya mengajak kolega yang sedang memiliki waktu luang untuk turun di lokasi gempa membantu korban dan warga terdampak gempa khususnya untuk layanan obstestri," jelas Fadli Ananda, usai melakukan operasi caesar salah satu ibu hamil terdampak gempa, di RS Regional Mamuju, Minggu malam, 17 Januari 2020.
Fadli Ananda yang terjun sebagai relawan bersama Tim Medis Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sulsel, mengaku sejumlah kelengkapan medis juga cukup terbatas. "Seperti linen dan baju operasi," sambung mantan calon wakil wali kota Makassar ini.
Meski ikut berduka dengan apa yang terjadi di Mamuju, Fadli mengaku kondisi fasilitas layanan kesehatan di Mamuju paska gempa masih jauh lebih baik dibanding yang terjadi pada gempa Palu, 2018 silam.
"Ini perlu disyukuri. Fasilitas yang ada di tengah bencana kali ini masih sangat lumayan. Kami masih bisa bekerja dengan alat memadai. Kondisi kesiapan layanan kesehatan sangat memadai," sambung pemilik RSIA Ananda Makassar ini, yang belum bisa memastikan berapa lama akan tinggal di Mamuju.
"Jika bencana terjadi, dokter setempat biasanya masih mengalami trauma bencana. Di situlah pentingnya kehadiran relawan dari luar untuk menutup kondisi itu".