FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Pakar Geologi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Prof Dr Eng Adi Maulana menegaskan bahwa literasi terkait bencana sangat penting.
Mengingat bencana dan musibah sejak awal 2021 terus berdatangan di Indonesia termasuk di Provinsi Sulawesi Barat yang dilanda gempa bumi dengan kekuatan 6,2sr.
"Literasi memang ini sangat dibutuhkan. Literasi soal kebencanaan, kalau perlu harusnya diajar sejak dini dan masuk kurikulum pembelajaran," kata Adi Maulana.
Ia menyebut masyarakat harus mengetahui cara agar mampu terhindar dari bencana, seperti gempa, baik dengan cara berlindung di bawah meja atau kasur maupun dengan tidak berada di sekitar bangunan.
Selain itu, literasi pemerintah juga harus ditingkatkan. Adi Maulana menuturkan bahwa bencana alam berupa gempa sebenarnya tidak menelan korban jiwa, melainkan bangunan dengan konstruksi yang buruk itu, sehingga potensi rubuh sangat tinggi.
"Harusnya konstruksi bangunan itu disesuaikan dengan kondisi wilayahnya. Misalnya wilayahnya rawan bencana, yah jangan bangun bangunan yang mudah rubuh, perkuat bangunannya," bebernya.
Bahkan dirinya mengkalim Indonesia masih akan dilanda musibah lebih banyak di bulan-bulan yang akan datang.
"Ada penelitian mencatat kalau 1 hari itu 8 kali bencana, 1 bulan 240 bencana, jadi jangan heran kalau di awal bulan saja kita sudah diterpa musibah sebanyak ini," tandasnya. (Anti/fajar)