FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tak ada celah beras impor masuk ke Sulsel. Stok beras di Sulsel ini cukup untuk kebutuhan setahun ke depan.
Kepala Perum Bulog Divre Sulselbar, Eko Pranoto, mengatakan, saat ini stok beras masih aman, meski memasuki musim hujan dan periode panen sudah selesai.
“Stok kita aman sampai setahun ke depan. Yang mungkin terpengaruh adalah harganya karena kan panen sudah selesai,” ujar Eko, Selasa, 19 Januari.
Eko juga memastikan harga dipasaran tidak akan melonjak. Pihaknya akan segera menekan jika terjadi kenaikan melalui program stabilitas harga.
“Harga beras masih stabil, harga beras medium sekitar
Rp8.300 sampai Rp9 ribu per kilo,” jelasnya.
Apalagi rencananya bulan Februari nanti sudah ada panen lagi. Puncaknya di Maret, panen akan lebih banyak lagi.
“Kita sudah stok banyak ini dan kita sudah banjiri juga di pasar dengan beras medium sehingga harga masih tetap stabil,” beber Eko.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sulsel Andi Ardin Tjatjo juga memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terjamin. Adapun produksi padi di Sulsel rata-rata 5 juta ton lebih Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan beras 2,8 juta ton lebih.
Dari jumlah tersebut, lanjut Ardin, sekitar 1,2 juta ton diantaranya adalah surplus dan menjadi beras mobilitas nasional (mobnas) yang sewaktu-waktu digunakan pada saat ada bencana atau daerah lain kekurangan pangan.
Sehingga impor beras, apalagi untuk Sulsel itu tidak perlu. "Yang saya tahu tidak ada beras (impor) di Sulsel. Kita kan surplus" jelasnya.