FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) kembali dilanjutkan. Proyek ini sebenarnya mandek sejak sembilan tahun terakhir.
TAHUN ini, Kementerian PUPR, Pemprov Sulsel, serta pemda di wilayah Mamminasata, sepakat ingin merealisasikan protek tersebut. Senin, 25 Januari, semua pihak menandatangani MoU terkait rencana pembangunan di Ruang Rapim, Kantor Gubernur.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengakui, kurang lebih sembilan tahun lamanya proyek ini tak berjalan, sejak 2011 dicanangkan. Kali ini, dia menjamin solusi untuk mengatasi masalah air bersih terebut bisa diwujudkan.
Pihaknya bahkan menyiapkan anggaran untuk sharing dengan pusat. "APBN 70 persen atau Rp473 miliar dan APBD Rp196 miliar, totalnya Rp669 miliar," sebut Nurdin kemarin.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini berharap, 2023 proyek tersebut bisa rampung. Paling utama, kata dia, adalah Makassar, yang kerap mengalami masalah air bersih saat musim kemarau. Beruntung masih ada sumber air baku dari Maros.
Setelah ini rampung, pihaknya akan menyerahkan pengelolaannya ke Perseroda Sulsel. Dia juga berharap bendungan Jenelata segera dibangun untuk membantu persoalan air baku.
"Hari ini kita mulai hidupkan kembali rencana besar kita sejak 2011 yang terhenti karena ada komunikasi yang tidak nyambung. Maros, Gowa, Takalar, dan Makassar akan menyiapkan jarngan ke rumah," jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel, Rudy Djamaluddin mengatakan, Detail Engineering Design (DED) menjadi tahap awal pelaksanaan proyek tersebut. Anggaran yang sudah disiapkan untuk itu sebesar Rp19 miliar dari Kementerian PUPR.