Nurdin mengatakan, konsep ini menjadi jawaban atas masalah yang kerap dirasakan oleh petani. Biasanya mereka kerap menyuplai ke supermarket, namun pembayarannya harus menunggu waktu sampai tiga bulan lamanya.
"Sementara dengan konsep michinoeki ini pagi petani masukkan barang, malam sudah bisa diterima hasilnya. Konsep ini juga sangat cocok untuk mengembangkan ekonomi kreatif," bebernya.
Malino Target Berikutnya
Setelah dua lokasi, Pemprov Sulsel berencana kembali menambah satu rest area baru. Yakni di kawasan wisata alam Malino, Gowa.
Sekretaris Dinas PUTR Sulsel, Edy Rahmat mengatakan, kehadiran rest area di lokasi tersebut akan menjadi sarana peristirahatan. Mereka yang menempuh perjalanan jarak jauh, bisa singgah sejenak sebelum masuk ke Malino.
Selain fasilitas layaknya rest area lain, pihaknya juga menyiapkan area khusus untuk pedagang. "Utamanya bagi mereka yang berjualan di sepanjang jalan, bisa memanfaatkan rest area untuk berdagang," jelasnya.
Untuk rest area Malino, pihaknya sudah menyiapkan Rp20 miliar. "Kemudian kita juga nanti akan siapkan anggaran pembebasan lahannya, termasuk untuk pembangunan," tambahnya. (ful/iad)