FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pemprov Sulsel ternyata tak menambah anggaran untuk upah honorer guru. Pada APBD 2021 tahun ini, yang disiapkan tetap Rp38 miliar.
Padahal perencanaan awal yang disiapkan sebesar Rp57 miliar. Ada tambahan anggaran Rp19 miliar. Namun nyatanya, tambahan anggaran tersebut batal dilakukan.
Rencananya, upah guru honorer untuk tahun 2021 naik. Dari yang awalnya Rp10 ribu per jam menjadi Rp15 ribu per jam. Namun sepertinya akan batal, sebab alokasinya dananya tidak naik.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Hery Sumoharto tak menampik hal itu. Ia sendiri bingung, sebab awalnya sudah ada persetujuan untuk menambah anggaran upah honorer. Namun dana yang mereka terima dari tim keuangan tetap sama dengan tahun lalu.
Meski pun begitu, Hery mengaku tetap berupaya untuk merealisasikan tambahan upah honorer guru. Jika memang tak ada tambahan anggaran, pihaknya mencoba mencari jalan lain melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Hanya saja, kami kasih menunggu juknisnya. Jika itu sudah ada, kita akan sharing berapa persen yang ditanggung BOS dan APBD, hingga bisa mencukupi Rp15 ribu per jam," ujarnya, Selasa, 26 Januari.
Selain itu, beberapa dari mereka yang bekerja sebagai honorer saat ini juga akan ikut seleksi PPPK. Dari total 11 ribu tenaga pengajar non ASN, pihaknya mengusulkan 9.000 lebih formasi. Jika lulus, sisa anggaran honorer yang terpakai akan dialihkan untuk tambahan upah bagi yang tak ikut.
Pihaknya juga berencana mengubah skema penggajian. Tahun lalu, honorer menerima upah per semester. Sementara tahun ini disdik merencanakan jika honorer akan menerima upah per triwulannya.