FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Riset Kesehatan Dasar memperlihatkan 48,9 persen ibu hamil menderita anemia. Riset Kesehatan Dasar juga melaporkan bahwa 14,9 persen anak usia sekolah berisiko kekurangan iodium.
Pasalnya masyarakat seringkali masih abai akan masalah ini, karena meskipun makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, penderitanya tidak merasa kelaparan karena asupan gizi makronya sudah terpenuhi.
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB Universit, Prof Dodik Briawan mengatakan negara Indonesia masih memiliki beban hidden hunger yang besar.
Yakni kata dia, kondisi yang timbul akibat kekurangan zat gizi mikro seperti iodium, zat besi, vitamin A dan zink ini telah menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang berkepanjangan.
"Jika tidak segera mendapatkan perhatian, akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang – baik secara fisik maupun psikis.”
Untuk itu, asupan zat gizi mikro dapat dipenuhi dengan memastikan sajian makanan beragam di rumah sejak dini Namun, langkah krusial ini masih belum dilakukan banyak orang tua.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes mengatakan orang tua perlu memperkaya pengetahuan dan kreativitas dalam memenuhi nutrisi seluruh keluarga dengan menyertakan bahan-bahan bergizi di tiap masakan, termasuk garam beriodium.
Sayangnya, pengetahuan sebagian masyarakat mengenai manfaat dari iodium masih terbatas pada upaya pencegahan penyakit gondok. Padahal, dampak dari kekurangan iodium jauh lebih luas dan dapat terjadi pada semua usia.