Selain itu, Pendataan jumlah penyandang disabilitas juga menjadi persoalan serius dalam situasi kebencanaan, demikian diungkapkan oleh Dr. Andi Fajar Asti, M.Pd, M.Sc, Ketua Umum HMPI yang hadir sebagai penyelaras dalam diskusi ini. Hal ini bisa berdampak pada tidak terpenuhinya perlindungan yang penyeluruh bagi penyandang disabilitas, baik saat pra bencana, situasi bencana maupun pasca bencana.
Lebih lanjut Andi Fajar menegaskan bahwa, kita perlu mendorong penguatan kelembagaan untuk mewujudkan perlindungan Negara terhadap para penyandang disabilitas dalam situasi kebencanaan, saat ini hanya terdapat 18 PERDA yang membuat kebijakan inklusi bagi penyandang disabilitas.
Andi Fajar menyebutkan pentingnya membangun energic environment for disabilities atau kota layak bagi penyandang disabilitas. Keempat pembicara dalam diskusi tersebut juga sepakat, bahwa selain peran pemerintah, diperlukan peran organisasi masyarakat sipil (CSO) untuk mengurangi dampak bencana bagi penyandang disabilitas.
Andi Fajar Asti menekankan perlunya dibentuk Kaukus Nasional Masyarakat Sipil yang akan berperan melakukan advokasi untuk memastikan penyandang disabilitas mendapatkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak hak mereka, melakukan pemantauan dan evaluasi secara menyeluruh.
Diskusi Series HMPI Negara dan Disabilitas ini akan terus digalakkan oleh HMPI sebegai bagian dari kepedulian atas berbagai persoalan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, setelah 10 tahun hak hak disabilitas diratifikasi oleh pemerintah. DPP HMPI menyampaikan terima kasih kepada seluruh organisasi yang terlibat dalam kegiatan webinar seri II ini .(rls)