Di Balik Misteri De Toeng, Skenario Dikisahkan dari Dunia Lain

  • Bagikan

Ia pun lantas mengelilingi bukit untuk meminta izin agar apa yang mereka lakukan tidak terganggu. "Saya izin sepuluh hari, tapi kelebihan satu hari. Nah di hari kesebelas ini para kru dan pemain mulai mendapat gangguan yang membuat bulu kuduk merinding," bebernya.

Adapun kisahnya, secara ringkas menceritakan dua pasang anak muda yang jatuh hati. Lantaran terhalang adat, mereka memilih kawin lari alias silariang.

Tahun berlalu, keduanya dikarunia anak. Sang nenek (ibu dari pihak perempuan), istri karaeng tadi rupanya mengetahui keberadaan putri dan cucunya. Ia diam-diam selalu mengunjungi.

Suatu hari, suaminya murka dan memerintahkan anak buahnya untuk membunuh pasangan tersebut dan menyembunyikan makamnya. Si nenek pasrah, tetapi tak menyerah terhadap cucunya.

Ia membawanya pulang, namun ditolak oleh suami. Ia lalu menuju Bukit Toeng dan hidup di sana berdua cucunya.

Awalnya, suplai makanan untuk mereka lancar, tetapi perlahan habis. Sang cucu yang tengah diayunnya meninggal dunia. Akibat duka yang mendalam si nenek memilih tidak peduli dan terus mengayun jenazah cucunya hingga ia ikut menghembuskan napas terakhirnya di Toeng tersebut.

"Kisahnya mengharukan. Sang pemimpin rela kehilangan putri kesayangannya demi menegakkan norma dan adat. Menempatkan siri' (malu) di atas segalanya. Suatu sikap yang tak lagi dimiliki pemimpin sekarang," ungkapnya.

Melyasari, pemeran Nenek Toeng mengaku antusias dengan kisah yang diperankan meski pernah sekali mendapat teror mistik. Menurutnya, hasil penggarapan film yang digarap selama setahun penuh di 2018 lalu tersebut sangat memuaskan. (*)

  • Bagikan