FAJAR.CO.ID, MAMUJU - Gempa susulan yang signifikan kembali terjadi di Sulbar, Rabu sore, 3 Februari. Dengan Magnitudo 5,1 membuat warga Majene dan Mamuju kembali panik.
Mereka berhamburan keluar rumah memenuhi jalanan. Lalu lintas di kota Mamuju juga terpantau padat. Pasalnya, penyintas yang sebelumnya telah pulang ke rumahnya dari posko pengungsian kembali mencari lokasi ketinggian.
Hingga kemarin sore, belum ada informasi resmi adanya korban jiwa atau bangunan rusak. Namun, dipastikan pusat-pusat pengungsian kembali dipadati warga.
Warga Mamuju, Lucky Pratama memgatakan saat itu dia sedang bersantai di rumahnya, di Jl Diponegoro. Dia bersama keluarganya berlari keluar. "Lumayan lama, kayaknya lima sampai tujuh detik. Terasa sekali," katanya. Dia mengaku siap-siap untuk kembali mengungsi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengemukakan, gempa tektonik yang terjadi pukul 16.25 Wita ini memiliki episenter yang terletak di darat pada jarak 6 km arah barat laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 17 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. (*/fajar)