"Kita berdasarkan visual saja. Misalnya, roboh total tidak bisa ditinggali itu berat, kalau sebagian rusak itu sedang dan sebagian besar masih bisa ditempati atau hanya retak sedkit, itu ringan saja. Nanti juga bakal dikroscek kembali BNPB," jelas Jufri.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya meminta proses pendataan kerusakan rumah warga terdampak segera diselesaikan. Kepala BNPB, Doni Monardo mengatakan, hal itu harus dilakukan sehingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
“Kita upayakan pendataan harus sesegera mungkin selesai, supaya program rehabilitasi dan rekonstruksi itu dapat segera berjalan walaupun statusnya masih dalam status transisi darurat,” jelas Doni.
Adapun besaran dana stimulan tersebut adalah Rp50 juta rupiah untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta rupiah untuk rumah rusak sedang, dan Rp10 juta rupiah untuk rusak ringan.
Takut Longsoran
Sejumlah warga masih bertahan di pengungsian di perbukitan Dusun Samalio. Mereka warga Dusun Aholeang dan Dusun Rui, Desa Mekatta, Kecamatan Ulumanda, Majene.
Warga ini belum berani kembali ke rumah. Mereka khawatir ada longsoran di pengunungan. Dusun ditinggal ke dusun Samalio, sekitar tiga kilometer dari jalan poros Majene-Mamuju. Ada 300 orang yang dicatat lawan Nusantara Palestina Centre (NPC).
"Kami akan mendampingi khusus dusun ini. Langkah awalnya, distribusi logistik. Kedua, kita juga sudah distribusi mainan kepada anak-anak, termasuk juga kebutuhan air bersih. Kita juga memberikan tandon air dua buah," ujar Wahyudi, Korlap NPC di Malunda, kemarin.