FAJAR.CO.ID, MALILI -- Program bedah rumah tahun 2020 di Luwu Timur tak kunjung terealisasi. Padahal, sudah dianggarankan Rp12 miliar untuk 1.200 unit. Bahkan, warga sudah ada yang membongkar rumah tetapi dana yang dijanjikan tak kunjung cair.
Persoalan ini terungkap pada rapat paripurna DPRD Luwu Timur di gedung DPRD Luwu Timur, Senin 8 Februari. Dewan pun mempersoalkannya. Ketua Komisi III DPRD Luwu Timur, Badawi Alwi mendesak agar program bedah rumah direalisasikan sebelum periode bupati dan wakil bupati berakhir 17 Februari. Apalagi, program ini menyedot APBD Rp12 Miliar.
Dia pun mempertanyakan program yang melekat di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkintan) Luwu Timur ini. "Sudah banyak masyarakat yang membongkar rumah tetapi anggarannya tidak cair," kata Badawi saat mengajukan inteprupsi pada sidang paripurna terkait usulan pengesahan pemberhentian wakil Bupati Luwu Timur periode 2016-2021, kemarin.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lutim ini menyebut, sudah mengonfirmasi kepada Dinas Keuangan Daerah. Disebutkan bahwa anggaran program Bedah Rumah sudah dicairkan 100 persen untuk Dinas Perkimtan itu mencapai Rp12 miliar. Setiap rumah tidak layak huni mendapat Rp10 juta. Total rumah dibedah 1.200 unit.
Sementara fakta di lapangan realisasi program tidak berjalan sesuai harapan. "Masih banyak rumah warga yang sudah terdaftar untuk dibedah sampai sekarang tidak dibedah. Padahal, program ini dianggarkan tahun 2020 dan belum terealisasi hingga Januari 2021 ini," ungkapnya.