FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Anggota Komisi IX DPR RI, Andi Ruskati Ali Baal mengeluhkan pelayanan kesehatan di Sulawesi Barat (Sulbar) pasca gempa, dalam rapat kerja bersama Kementerian Kesehatan (9/2/2021) kemarin. Ia menyebut penanganan Covid-19 di Sulawesi Barat sangat minim, bahkan pasien yang terpapar Covid-19 satu tenda dengan pasien penyakit lainnya.
“Keadaan kami di Provinsi Sulawesi Barat, dua rumah sakit pemerintah yaitu Rumah Sakit Provinsi dan Rumah Sakit Kabupaten yang terkena gempa tidak bisa dipakai untuk melayani kesehatan, sehingga yang terkena Covid-19 ditaruh di tenda bercampur dengan penyakit-penyakit lainnya,” jelas Ruskati dalam Live Streaming YouTube DPR RI, Selasa (9/2/2021).
Karena satu-satunya Dapil Sulbar di Komisi IX, Ruskati berharap agar kendala yang dihadapi segera mendapat penanganan serius, mengingat angka penyebaran Covid-19 pasca gempa Sulbar semakin meningkat.
“Kami memohon kepada Pak Menteri untuk bagaimana jalan keluarnya, karena tambah hari tambah meningkat yang terpapar daripada Covid-19,” tambahnya.
Selain penanganan Covid-19, Fraksi Partai Gerindra itu juga menyuarakan minimnya tenaga kesehatan yang bertugas di lokasi, serta ketersediaan alat kesehatan tiap posko medis di Sulawesi Barat.
Menanggapi itu, Jutadi Aziz yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Kawasan Asia Oseania yang menjadi relawan kesehatan di lokasi gempa Sulbar, mengatakan penanganan kesehatan memang sangat minim, termasuk ketersediaan tenda pasien yang sakit, obat-obatan hingga alat kesehatan yang tidak memadai.