Tahun Baru Imlek di Tengah Pandemi, Penjualan Burung Pipit Menurun

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR, -- Penjualan burung pipit di tengah perayaan Imlek kali ini tidak mengalami peningkatan. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang penjual burung pipit, Gandes yang ditemui di sekitar Klenteng Xian Ma, kota Makassar. 

Gandes menegaskan bahwa, turunnya permintaan burung pipit berbanding lurus dengan jumlah masyarakat Tionghoa yang ikut memeriahkan imlek di Kelenteng.

"Yang jelas ada penurunan. Orang sembahyang kurang juga. Biasanya jam begini banyakmi yang datang toh," kata Gandes,  kepada Fajar, Jumat,  (12/2/2021).

Padahal, masyarakat Cina memiliki tradisi Fang Sheng yakni menerbangkan burung pipit. Pelepasan burung pipit dalam tradisi Cina merupakan sebuah simbol untuk menjaga keseimbangan alam.

Lebih lanjut, kata Gandes, turunnya penjualan burung pipit tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang kurang lebih 1 tahun menyerang Indonesia. Hal ini membuat penjualan burung pipit turun drastis sekitar 50 persen. Padahal harga burung pipit tetap dengan Rp 2000 per ekor. 

"Sebelum pandemi bagus pendapatan. Dua hari sebelum Imlek begini bisa dibawa Rp 1,5 juta hingga Rp 1,7 juta . Tapi kalau sekarang  ini ada mungkin 6 ratus setengah," jelas Gandes.

Sebelum pandemi, Gandes biasanya pulang hingga tiga kali untuk mengambil tambahan stok. Namun hingga siang hari, persediaan burung pipit masih banyak yang biasanya membawa stok sekitar 400 ekor, sekarang tinggal sekitar 250 ekor. 

"Kalau biasanya 3 kali pulang. Ini belum pulang sama sekali. Selama pandemi belum pulang.  Saya bawa 250. Biasanya saya bawa 400. Kalau ini dibawa semua kasian.  Kalau padat juga kasian burung. Kalau cepat dilepas bagus, tapi kalau tidak. Paling jam-jam begini jam 11.00- 12.00  begini itu sudah tiga kali pulang. Ini belum pulang sama sekali," pungkasnya. (Mg10/fajar)

  • Bagikan