Bukan Hanya Kesehatan dan Ekonomi, Pemulihan Pendidikan Jadi Tantangan Baru Pemerintah

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dampak pandemi Covid-19 menambah tantangan baru dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif di Indonesia. Bahkan menurut Save The Children, pandemi berpotensi mengakibatkan 9,7 juta anak yang terkena dampak penutupan sekolah, beresiko putus sekolah secara permanen.

Anggota DPRD Kota Makassarr, Kasrudi menaruh perhatian khusus atas fenomena ini. Menurutnya, krisis dan kesulitan global ini memberikan banyak sekali pelajaran.

Sehingga perlu dipastikan bahwa secara bersama-sama dan gotong royong pemerintah serta masyarakat tidak hanya fokus pada aspek kesehatan dan ekonomi tapi juga pemulihan pendidikan.

"Semua pihak harus sadar mengenai pentingnya peran pendidikan berkualitas dalam agenda pembangunan, terutama agenda pembangunan berkelanjutan," papar Kasrudi dalam gelaran penyebarluasan peraturan daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pendidikan di Hotel Grand Town Makassar, Jumat (12/2/2021).

Politisi Gerindra itu juga menyampaikan, menghadirkan kualitas pendidikan merupakan kewajiban negara, utamanya pembelajaran daring di masa pandemi.

“Negara atau pemerintah wajib ikut serta dalam masalah pendidikan. Tujuannya, melahirkan generasi yang berwawasan luas. Kita tahu sekarang masa pandemi dan sekolah dilakukan secara virtual. Makanya, kita berharap pandemi ini segera berakhir sehingga sistem pembelajaran kembali normal,” jelasnya.

Disisi lain, lanjut dia, tantangan ke depan akan semakin kompleks, terutama bagaimana mewujudkan pendidikan sebagai salah satu pintu masuk untuk mempersiapkan revolusi Industri 4.0.

  • Bagikan