FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, dr. Wahyudi Muchsin mengucapakan terima kasih kepada pemerintah, insentif tenaga kesehatan (nakes) dalam menghadapi Covid-19 batal dipotong 50 persen.
dr.Yudi sapaan akrabnya mengatakan, dirinya menjadi menyaksikan sendiri perjuangan para nakes merawat pasien di rumah sakit. Apalagi risiko terpapar Covid 19 selalu membayangi.
"Maaf jika kita diskusi apapun soal insentif, tidak bisa dibandingkan dengan pengorbanan dokter serta nakes, baik langsung merawat pasien, atau tidak langsung, sebagai garda terdepan Covid-18 di mana angka makin meninggi," ungkapnya, Kamis (18/2/2021).
Menurut dr. Yudi, dirinya tidak pernah mempersalahkan mengenai insentif. Biarkan fakta yang berbicara di lapangan. Sudah banyak dokter yang gugur dalam menangani Covid 19.
"Tentunya sangat besar resiko terpapar Covid-19, ada di depan mata tapi mereka bekerja dengan penuh hati, tulus, dan tidak sedikit dokter dan nakes gugur sebagai pahlawan kemanusiaan Covid-19," terangnya
dr Yudi menerangkan, merawat pasien sudah menjadi salah satu sumpah saat menjadi dokter, berbunyi, Demi Allah saya bersumpah, bahwa : Saya akan membaktikan hidup saya guna perikemanusiaan.
"Saya akan menjalankan tugas, dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter," tutupnya mengutip sumpah profesi kedokteran. (ikbal/fajar)