Selain itu, Wakil Rektor V Bidangi Promosi dan Kerjasama, Prof. Hatta Fattah menyebut, pihaknya akan mengupayakan memperluas jangkauan produk yang dimiliki UMI.
“Yang pertama soal kerjasama. Inikan proses produksi telah kita lalui. Artinya teman dosen dan mahasiswa di UMI telah berhasiil menghasilkan produk. Sekarang yang akan kita lakukan adalah proses hilirisasi dan komersialisasinya,” ucap Prof Hatta.
Guru Besar Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan UMI ini, mengatakan, dengan proses hirisasi dan komersialisasi, dilakukan dengan banyak membangun kerjasama dengan pemerintah, terutama sektor swasta agar mewujudkan konsep triple helix.
Sementara, UPT Manajemen Inovasi dan Inkubasi Bisnis UMI, Dr. Asdar Djamereng, didampingi Kepala Unit Galeri Assalam, Dr. Siti Rahbiah, menyebutkan, pihaknya menyediakan sejumlah produk untuk diperjual belikan. Produk-produk tersebut adalah olahan makanan berbahan alami.
“Bawang lanang hitam, kunyit bisnis, bubuk merica, bubuk cabe, bubuk ketumbar, bubuk bawang putih, kapsul bawang putih, bubuk daun kelor, bawang lanang, bawang merah, danke, seppang, jahe, tempe, dan cengkeh,” tutupnya. (mg1/fajar)