Gara-gara Tanah Warisan, Dua Kakek di Bone Baku Parang, Satu Tewas

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, BONE-- Dua kakek di Bone, Sulawesi Selatan, terlibat perkelahian hingga akhirnya meregang nyawa. Kedua lansia itu bernama Maddaremeng (70) dan Amir (61).

Akibat kejadian itu, Kakek Maddaremeng meninggal dunia usai terkena sabetan parang di tubuhnya.

Kasatreskrim Polres Bone, AKP Ardy Yusuf yang dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan, perkelahian itu terjadi dipicu gara-gara tanah warisan.

"Mereka berseteru gara-gara tanah warisan," kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Ardy Yusuf kepada Fajar.co.id, Jumat (19/2/2021).

Ardy menerangkan, bahwa kedua Kakek Maddaremeng dan Kakek Amir terlibat duel di kebun tanah warisan di Desa Taccipong, Kecamatan Amali, Bone, Kamis (18/2/2021) kemarin.

Kakek Amir awalnya datang ke kebun dan melihat Kakek Maddaremeng juga sedang berada di sana. Mereka pun saling duel dengan sabit dan parang.

"Awalnya mereka cekcok mulut saat pelaku (Kakek Amir) mendapati korban masuk area kebun pelaku mengumpulkan kelapa," kata Ardy.

Saat mereka cekcok hingga naik pitam. Kakek Maddaremeng pun akhirnya mengayunkan sabitnya ke arah Kakek Amir, yang kemudian menghalau serangan sabit tersebut. Selanjutnya Kakek Amir membalas dengan cara menebas Kakek Maddaremeng.

"Kakek Maddaremeng terluka pada bagian kepala, tengkuk, pundak kanan, punggung kanan, belakang telinga kanan, dan lengan kanan dikarenakan terkena sabetan itu dan pada akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia," ujar Ardy.

Usai kakek Maddaremeng meninggal, kata Ardy, kakek Amir pun langsung meninggalkan lokasi kejadian.

  • Bagikan