FAJAR.co.id, MAKASSAR— Program listrik 24 jam di wilayah kepulauan segera terwujud. Warga yang bermukim di pulau akan bisa menikmati listrik layaknya tinggal di daratan.
Pemprov Sulsel melalui Dinas Energi Sumber Daya Minerba (ESDM) akan menghadirkan listrik dengan skema kabel bawah laut. Pulau Lae-lae dan pulau Gusung di Selayar menjadi pilot project tahap awal untuk program ini.
Untuk Pulai Lae-lae akan membentang kabel dari Centre Poin of Indonesia (CPI) dengan panjang 600 meter. Anggarannya sebanyak Rp7,8 miliar, terdiri atas Rp7 miliar konstruksi. Kemudian sebanyak Rp700 juta hingga Rp800 juta untuk DED.
Untuk pulau di Selayar diproyeksi sepanjang 1.600 meter, anggarannya bisa dua kali lipat dari Lae-lae. Yakni mencapai Rp15 miliar lebih. Desainnya juga sementara disiapkan, untuk kedua program tersebut.
Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan, Amrani Samad mengatakan, secara ekonomis PLN memang tak bisa menjangkau kelistrikan di daerah tersebut. Makanya pemerintah ambil andil untuk menyiapkan anggaran untuk program ini.
Masing-masing punya sudah punya pagu anggaran. Meski dari pemerintah, pihaknya tetap melibatkan PLN utamanya untuk operasional. Pasalnya khusus untuk transmisi kelistrikan tetap menjdi keahlian BUMN tersebut.
"Kami kerja samakan seperti apa skemanya. Kita buat listrik bawah laut, karena kalau udara bisa saja mengganggu penerbangan," jelasnya kemarin.
Saat ini pihaknya sedang menyiapkan dokumen-dokumennya. "Setelah itu baru pelaksanaan lelang Detail Engineering Design. Untuk perseiapan dan pengerjaan DED-nya membutuhkan waktu empat hingga lima bulan,” bebernya.