FAJAR.CO.ID, SUNGGUMINASA -- Elevasi atau debit air Waduk Bili-Bili saat ini sudah berada pada angka 98.48 MDPL. Kondisi tersebut sudah hampir menyentuh batas normal 99,50 MDPL. Masyarakat setempat tetap diminta waspada.
Untuk mengurangi volume air di Waduk Bili-bili, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), pintu pelimpahan pun dibuka, Minggu, 21 Februari. Pembukaan tersebut sudah dilakukan sejak Sabtu, 20 Februari.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Adenan Rasyid mengatakan, berdasarkan Standar Operasional Pekerjaan (SOP), untuk mempertahankan volume air waduk tetap normal, maka pembukaan pintu pelimpahan perlu dilakukan.
"Masih dibuka (pintu pelimpahan). Kita akan tutup kembali kalau hulu sungai Jenelata curah hujannya tinggi, dan hilir Jeneberang elevasi sungainya tinggi," kata Adenan Rasyid kepada FAJAR, kemarin.
Ia mengaku, sudah jauh-jauh hari menyiapkan diri untuk menghadapi cuaca ekstrem atau curah hujan yang tinggi. "Semoga kondisi elevasi kita tetap bisa normal. Kami juga terus melakukan pemantauan," imbuhnya
Kepolisian Polres Gowa juga meminta masyarakat tetap waspada. Apalagi, sudah dikeluarkannya peringatan dini cuaca ekstrem dan prediksi banjir besar oleh BMKG dan lembaga penerbangan dan antariksa negara (LAPAN).
Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto mengatakan, dengan adanya prediksi cuaca ekstrem dan hujan lebat, diharapkan masyarakat yang berada di daerah rawan tanah longsor dan di sepanjang bantaran sungai jeneberang untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.