FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Proyek pembangunan strategis nasional Kereta Api (KA) di Kabupaten Pangkep disorot dewan. Relokasi untuk fasilitas umum (fasum) tak kunjung direalisasikan.
Ketua DPRD Pangkep, Haris Gani mendesak Satker Perkeretapian agar menyiapkan ganti bangunan untuk fasum yang terdampak jalur KA di wilayah Pangkep.
Ia menyebut bahwa fasum berupa Pasar Matojeng yang terletak di Kelurahan Minasatene, Kecamatan Minasatene itu tidak kunjung disiapkan bangunan pengganti. Padahal pasar sudah dibongkar.
"Sampai sekarang tidak ada gantinya. Kita tetap mendukung proyek nasional ini. Tetapi harusnya dampak daripada pembangunan itu diperhatikan dan dipikirkan dari awal. Bangunan Pasar Matojeng yang dirubuhkan sampai sekarang tidak ada gantinya," bebernya, Jumat, 5 Maret.
Haris Gani meminta agar bangunan fasum-fasos yang rusak akibat pengerjaan jalur KA itu harusnya digantikan sebelum dirubuhkan, agar tidak menghilangkan mata pencaharian masyarakat sekitar.
Bukan hanya itu, selain tidak adanya ganti bangunan pasar, juga berdampak pada jalan-jalan desa dan persawahan petani. Politikus Nasdem Pangkep menyebutkan bahwa jalan desa mulai di perbatasan Barru-Pangkep rusak parah akibat aktivitas keluar-masuk kendaraan proyek.
"Sudah banyak dampak yang diakibatkan. Banyak jalan rusak. Jalan-jalan di desa itu rusak parah karena aktivitas pembangunan kereta, keluhan yang masuk dari masyarakat itu banyak akibat pengerjaan jalur ini," jelasnya.
Humas Perkeretapian Sulsel, Ari Nova pun membenarkan hal tersebut. Bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat itu. "Kami akan segera koordinasi dengan pihak rekanan, untuk klarifikasi terkait keluhan ini," ungkapnya.