FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Udara segar menyelimuti kalangan driver ojek online, usai kabar penetapan hari Ojol di Makassar.
Pasalnya, setiap hari Selasa masyarakat Kota Makassar dianjurkan untuk menggunakan fasilitas ojek online dalam beraktifitas. Beleid program tersebut, bukan menjadi paksaan atau tak dizinkan menggunakan kendaraan pribadi. Akan tetapi, tarif pembayaran parkir akan dinaikkan berkali-kali lipat hingga Rp150 ribu per jam tiap hari Selasa.
Lantas bagaimana tanggapan driver ojek online?
Menurut Ketua Komunitas Mitra Berbagi (komunitas ojek online), Burhanuddin Nur, menyambut hangat kebijakan tersebut. Ia menilai, program hari Ojol menjadi bentuk sokongan pemerintah, khususnya Makassar dalam memperhatikan kondisi perekonomian para driver yang hanya menggantungkan penghasilannya melalui ojek online.
“Kalau ini diberlakukan, akan disambut baik bagi orang-orang yang penghasilannya hanya dari ojek online, karena setiap hari Selasa oderan banyak,” tutur driver yang akrab disapa Ombur, Senin (8/3/2021).
Tak hanya itu, Ombur juga beranggapan bahwa penetapan hari Ojol juga dapat menjadi contoh baik, yang kemudian diikuti oleh daerah lain di Indonesia. Karena, aturan tersebut belum pernah ada sebelumnya.
“Dari pemantauan saya, belum ada di daerah lain yang seperti ini, jadi Makassar dapat menjadi pionir kedepannya,” tambahnya.
Meskipun demikian, Ombur juga menuai kecemasannya terhadap kebijakan hari Ojol. Ia khawatir, jikalau tiap hari Selasa, justru driver akan mendapati banyak pembatalan oderan.