Yang tak kalah penting, lanjut dia, fasilitator tak hanya cerdas, tapi juga memiliki kemampuan memengaruhi orang.
Sebelumnya, Plt. Kadis DP3A, Besse Andi Pabeangi, menyebutkan, tahun ini ada 30 fasilitator dilatih yang kemudian nantinya akan disebar di 30 desa untuk memberikan pendampingan, terkait pengasuhan positif berbasis hak anak. Pihaknya juga melibatkan sebuah lembaga bernama “Save The Children” untuk membantu fasilitator dalam kegiatan pola pengasuhan anak.
“Sejak tahun 2020 ada 30 fasilitator yang sudah kita latih, dan 80% sudah melakukan implementasi pola pengasuhan anak bagi keluarga di tingkat desa,” ungkap Besse.
Kegiatan ToT Pembelajaran Keluarga ini akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 9 - 12 Maret 2021 mendatang, dengan tujuan meningkatkan sumberdaya manusia, dalam hal ini calon fasilitator edukator keluarga, terkait pemenuhan hal dan perlindungan anak dalam keluarga, meningkatkan layanan penanganan korban pada layanan kesehatan serta mewujudkan pengembangan implementasi desa layak anak dengan membentuk PUSPAGA desa. (rls)