Tes Fisik dan Kesehatan PON Papua Selesai, Ellong: Kita Butuh Atlet Bugar

  • Bagikan

Tes fisik tak berakhir di lantai 2, namun berlanjut lagi diruang bimpres (bimbingan dan prestasi) di lantai satu, yakni tes untuk mengukur kecepatan reaksi tangan dan kecepatan reaksi kaki atlet.

Penguji tes merupakan akademisi bergelar Doktor dari fakultas olahraga Universitas Negeri Makassar menguji kecepatan reaksi tangan dengan cara atlet menepuk tangan sekali sambil penangkap penggaris yang dilepaskan penguji, selanjutnya kecepatan reaksi kaki dilakukan atlet dengan menangkap penggaris yang dibuang oleh penguji menggunakan sebelah kiri/kanan kakinya.

Tes kecepatan reaksi ini diukur berdasarkan jumlah angka yang tertera pada penggaris yang telah ditangkap oleh tangan/kaki, semakin tinggi angka tersebut maka ukuran reaksinya dianggap rendah.

Ketua panitia tes Syamsuddin Umar mengungkapkan, tes fisik ini merupakan test kali kesekian yang digelar koni, setelah test fisik sebelumnya pernah digelar akhir tahun 2020 lalu yang hasilnya menjadi catatan penting bagi bimpres dan satgas PON Papua, untuk melakukan evaluasi dan monitoring terkait perkembangan kualitas atlet agar tidak terjadi penurunan kualitas.

"Setelah ini kita akan melihat hasilnya dan mengukur kualitas atlet dari beberapa variabel seperti daya tahan otot, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan daya tahan umum terkait apakah sesuai dengan program latihan cabor selama 3 bulan ini,” jelas Syamsuddin Umar.

Sementara itu Ketua Umum KONI Sulsel, Ellong Tjandra berpesan kepada atlet agar terus menjaga staminanya selama proeses latihan dan uji fisik berlangsung, sebab penting untuk menjaga kualitas dirinya sebagai atlet yang punya tanggung jawab sebagai atlet berprestasi nasional kelak.

  • Bagikan