“Yang paling penting dalam bekerja, trust (kepercayaan), menjaga komitmen yang terdepan,” pintanya.
Ia pun mengaku, jika jangan melihat sesuatu hal dari bentuk gedungnya. Namun bagaimana menjaga pelayanan dengan keramahan yang baik. “Kami berharap kedepan dapat mendorong sistem green economy yang berkelanjutan, sistem untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial dengan kearifan lokal, dan tetap bisa diwariskan,” pungkasnya.
Walikota Parepare, Taufan Pawe mengaku senang hadirnya LTSA-PMI di Kota Parepare. “Saya yakin Parepare bisa menjadi wajah terdepan di Sulsel. Kami sangat berkomitmen kuat dan bangga. (Dengan LTSA-PMI) bisa tekan agar semua sesuai prosedur. Apalagi disupport dengan kehadiran bapak Plt Gubernur,” katanya.
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Kementerian Tenaga Kerja, suhartono mengatakan, bahwa persoalan TKI perlu ditangani sekitar 16 instansi. Ia menuturkan, bahwa perlunya memberdayakan dan melatih peningkatan kompetensi bagi pencari kerja.
“Bukan hanya koordinasi, perlu berkolaborasi. Pemerintah harus bisa memberikan ruang informasi lowongan pekerjaan kepada pencaker (pencari kerja). Harus memperlihatkan sejauh mana negara hadir untuk memberikan akses lowongan kerja. Ini jadi tugas bersama,” bebernya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Andi Darmawan Bintang mengatakan, salah satu wilayah penyumbang terbesar tenaga kerja di luar negeri adalah dari Sulsel. Apalagi di Parepare ada pintu keluar masuk pelabuhan. (*)