Sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga terus mengalami peningkatan. Dimana awal tahun pemerintahan pada tahun 2013 capaian PAD hanya mencapai Rp. 72 Miliar, dan tahun 2014 capaian PAD meningkat signifikan hingga mencapai Rp. 112 Miliar. Selanjutnya capaian PAD setiap tahun meningkat dan pada tahun 2020 capaian PAD telah mencapai Rp. 142,9 Milyar.
Wali Kota berlatar belakang profesional hukum ini mengungkapkan, pembangunan yang ia laksanakan saat ini telah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini dapat dilihat dalam hal pembangunan manusia.
Untuk Nilai IPM Kota Parepare terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Parepare mencapai 77,19 persen, pada tahun 2019 meningkat dengan capaian 77,62 persen, dan pada tahun 2020 meningkat lagi hingga mencapai 77,86 persen.
“Nilai IPM ini merupakan peringkat ketiga di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Begitupun laju inflasi di Parepare yang cukup terkendali, walaupun disadari bahwa tingkat inflasi ini juga erat kaitannya dengan kondisi perekonomian nasional dan global. Pada tahun 2018, inflasi hanya berada pada kisaran 1,96%, dan pada tahun 2019 terjadi peningkatan lagi tapi masih terkendali dengan besaran 2,45%, tetapi pada tahun 2020 inflasi cukup terkendali sehingga hanya berada pada kisaran 1,61%.
Sementara Gini ratio Kota Parepare lima tahun terakhir mengalami tren semakin membaik yang mana ditandai dengan tren ketimpangan/kesenjangan pendapatan masyarakat yang semakin rendah, walaupun nilainya berfluktuatif mulai tahun 2016-2020. Tahun 2016 sebesar 0,386 dan di tahun 2020 sebesar 0,370.