FAJAR.CO.ID, PAREPARE – Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menciptakan teori Teori Telapak Kaki dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Parepare.
Hal ini didasari karena Kota Parepare tidak memiliki sumber daya alam yang memadai sehingga harus memperkuat diri sebagai kota jasa dan niaga.
Salah satu faktor menghadirkan banyak telapak kaki, Taufan Pawe terus fokus pembangunan kepariwisataan. Pengembangan investasi pariwisata terus didorong karena merupakan sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kota Parepare.
Sektor kepariwisataan ini terus digenjot. Objek wisata yang ada sekarang ini seperti Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Tonrangeng River Side, Parepare Beach City, Taman Mattirotasi, Taman Syariah, Balai Ainun Habibie dan berbagai jenis lainnya akan terus kita optimalkan.
“Pemerintah Kota Parepare telah membangun Museum BJ Habibie. Museum BJ Habibie dapat menjadi tolok ukur bagi Kota Parepare, dan untuk menyempurnakan Kota Parepare sebagai Kota B.J. Habibie. Hadirnya museum BJ Habibie yang merupakan satu-satunya di Indonesia ini merupakan simbol penghormatan Pemerintah Kota Parepare terhadap jasa-jasa Bapak Baharuddin Jusuf Habibie semasa hidupnya,” kata Taufan Pawe saat Peringatan HUT Kota Parepare yang ke-61 tahun, di DPRD Kota Parepare, Sabtu, 13 Maret 2021.
Begitupun pembangunan Institut Teknologi BJ Habibie (ITH) yang diyakini bisa menarik perhatian pelajar di luar Kota Parepare. Pemerintah Kota Parepare bertekad menjadikan kota ini sebagai mercusuar pendidikan di utara Sulawesi Selatan.