Fajar.co.id, Luwu Utara -- Lonjakan kasus COVID-19 yang begitu pesat pascabencana banjir bandang Juli 2020 dan pascapilkada 9 Desember 2020 yang lalu sempat menimbulkan kekhawatiran terkait penanganan COVID-19 di Kabupaten Luwu Utara.
Seribuan kasus dan puluhan orang yang telah meninggal dunia menjadi bukti kalau SARS-COV-2, penyebab COVID-19, tak bisa dipandang enteng, dan butuh penanganan yang lebih komprehensif.
Memasuki awal 2021, di saat program vaksinasi COVID-19 mulai berjalan, penanganan wabah COVID-19 di Luwu Utara mulai memperlihatkan progress yang sangat menggembirakan.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya angka kesembuhan yang kini mencapai 95,42%, kemudian diikuti angka reproduksi virus Rt di bawah 1 persen selama sudah satu pekan terakhir di minggu kedua Maret 2021. Pun tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit kurang dari 2,86%.
“Pertumbuhan kasus COVID-19 dengan Rt kurang dari 1 persen dalam sepekan terakhir ini tentu sangat menggembirakan,” kata Juru Bicara (Jubir) Penanganan COVID-19 Kabupaten Luwu Utara, Komang Krisna, Sabtu (13/3/2021), di Masamba.
Komang mengatakan, semua indikator penanganan COVID-19 kini memperlihatkan progres yang menggembirakan, kecuali pada indikator angka positif rate yang masih berkisar di angka 13%.
“Indikator yang masih perlu ditangani secara serius adalah menurunkan angka positif rate, dari 13% menjadi 5%, sesuai standar WHO, tentu dengan cara peningkatan kemampuan tracing surveilans dan testing,” jelas Komang. Hal lain yang diungkap adalah kasus aktif kini tersisa 15 kasus atau sekitar 1,12% saja, yang ditunjang dengan tingginya angka kesembuhan yang kini mencapai 95,42%. “Saya kira ini indikator yang baik dalam penangan COVID-19 di Luwu Utara dalam aspek 3M atau 5 M,” tandas Komang.