"Kita telah mengimbau agar pemkab segera membuat kelompok ternak (plasma) untuk dikirim ke Perusahaan Cimory, agar mereka belajar pemeliharaan dan pengembangan," ungkapnya.
Dalam kerja sama ini tersebut, Kementan akan menyuplai sekitar 200 hingga 300 sapi perah kepada pihak Pemkab Gowa melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan kelompok ternak dalam bentuk hibah.
"Pak Mentan ingin susu sapinya sudah bisa dinikmati pada 17 Agustus berapapun jumlahnya, jadi sapi perah yang akan kita hadirkan harus diperhitungkan secara baik agar di tanggal tersebut betul-betul ada susu yang bisa diproduksi," tambahnya.
Kepala Bidang Produksi dan Penyebaran Ternak Dinas Peternakan Gowa, Muh Chaerul Aswar menambahkan, pihaknya akan membentuk 10 kelompok ternak yang, beranggotakan 10-15 orang. Anggota dalam kelompok tersebut akan diprioritaskan bagi masyarakat Desa Tonasa.
Kelompok ternak ini akan dilatih dan diajar dengan orang yang kompeten di bidangnya. Apalagi, lanjutnya, menggarap sapi perah tidak sama dengan sapi biasa, sehingga sangat dibutuhkan pengetahuan dan cara-cara tersendiri. Agar sapi perah tidak stres dan menghasilkan susu yang baik.
"Berdasarkan arahan, nantinya setiap kelompok yang diwakili dua orang akan kita kirim untuk belajar selama dua minggu di Batu Raden atau Cimory agar nantinya setelah kembali bisa diaplikasikan di Kabupaten Gowa," tutupnya. (*/fajar)