Bupati bergelar doktor ilmu pemerintahan itu menyampaikan capaian Pemkab Bantaeng dalam program Kotaku. Selama tahun 2017 sampai 2020, Bantaeng telah berhasil menata dan mengurangi pemukiman kumuh sebesar 31,22 hektare. Konsentrasinya berada pada kawasan kota, tepatnya di Kelurahan Lamalaka, Pallantikang, Letta, dan Tappanjeng.
“Selanjutnya sampai tahun 2023 kita menargetkan penanganan kawasan kumuh sebesar 14,85 hektare. Melalui program sinergitas mulai dari pusat sampai daerah ini diharapkan mengoptimalkan penanganan dan pengurangan kawasan kumuh,” kata mantan Ketua KNPI Sulsel itu.
Bupati Bantaeng juga menyampaikan, di Bantaeng kini telah hadir inovasi UPTD Pusat Penanganan Gizi Terpadu yang merupakan UPTD Gizi Pertama di Indonesia. Dia menyebut terobosan itu mendapat apresiasi dari pemerintah pusat karena mampu mengintegralkan 10 OPD dalam penanganan gizi dan stunting.
“Alhamdulillah UPTD ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dan beberapa waktu lalu diresmikan oleh Menko PMK dan Kepala BKKBN,” kata dia. (*)