Parahnya, beberapa kasus yang diungkap Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar bahwa pelajar ini tak hanya menjadi pengguna. Mereka menjadi pengedar yang sekaligus peracik.
Psikolog dari P2TP2A, Hairiyah menilai, anak di masa pandemi perlu perhatian khusus. Banyak pelajar terjerat prostitusi daring dan menggunakan barang terlarang karena tak terlepas dari pengaruh media sosial.
Kenapa? Sebab, di masa pandemi ini anak lebih banyak beraktivitas dengan media sosial melalui handphone. Apalagi ada banyak konten-konten negatif di media sosial yang memungkinkan dibuka dan memengaruhi moral para pelajar.
Peluang berkomunikasi dengan orang yang lebih banyak, diakuinya, juga lebih besar. "Jadi tidak selamanya ekonomi. Saya sebut media sosial karena kan belajar daring itu saya kira paling lama itu dua jam. Ini perlu jadi atensi," katanya. (*/fajar)