Dia mencontohkan, pengendara dari arah tol lama. Otomatis, penyesuaian akan dilakukan pada gerbang yang ada sekarang. Meskipun pada akhirnya, kendaraan tersebut tak naik ke fasilitas jalan tol layang. Melainkan berbelok ke arah Jalan Urip Sumoharjo atau ke Jl AP Pettarani.
Penyesuaian tarif, kata Anwar, berbanding dengan kualitas pelayanan. "Memang seperti itu skemanya. Apalagi layanan tol kita kan saling terhubung. Meskipun pengendara tak naik ke jalan tol layang, tetap akan ada penyesuaian,” tambahnya.
Diresmikan Jokowi
Terkait rencana peresmian Jalan Tol Layang Pettarani, Anwar Toha menyebut tak ada perubahan rencana. Peresmian diagendakan tetap pada Kamis, 18 Maret. Selain itu, peresmian tol layang rencananya akan dipaketkan dengan peresmian Kolam Regulasi Nipa-nipa.
"Peresmian tol layang bukan di lokasi (tol layang). Rencananya, diresmikan di Nipa-nipa, jadi bersamaan. Tetapi, kami tetap siapkan akses tol kalau presiden mau naik ke jalan tol sepulang dari Tana Toraja nanti,” jelasnya.
Anwar juga belum bisa memastikan rencana operasional. Apakah langsung digunakan setelah peresmian, atau menunggu masa sosialisasi. Pengelola masih menunggu arahan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Pertama di KTI
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit menuturkan, pihaknya memang sejak awal mengusulkan kepada Menteri PUPR agar pengoperasian secara resmi Jalan Tol Layang Pettarani dilakukan Presiden Jokowi. Saat ini, pembangunan sudah rampung.
"Pertimbangannya karena ini tol layang pertama di luar Jawa," bebernya.