FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pembobolan dana nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Toddopuli masih menyisakan misteri. Sudah tiga tahun kasus itu berjalan tanpa arah yang jelas.
Sudahlah sakit Tertimpa tangga Sepenggal lirik lagu berjudul, "Sudah Jatuh Tertimpa Tangga" yang dipopulerkan Mansyur S menjadi gambaran nasib yang dialami Sigit Prasetya. Ia salah seorang nasabah BRI unit Toddopuli. Saat ini, mungkin sudah tidak lagi.
Betapa tidak. Uang Rp400 juta yang ditabungnya pada 29 Agustus 2018, raib. Saat itu, ia menabung pada program simpedes atas saran pegawai BRI, Zul Ilman Amir. Semua dilakukan secara prosedur. Termasuk janji memenangkan televisi.
Hanya saja, pada Juli 2019, ia ingin mencairkan uang miliknya. Akan tetapi, tidak bisa dilakukan. Saldo di tabungannya sudah kosong. Ia melapor ke bank dan meminta print rekening koran.
Dari rekening koran itu terlihat uang senilai Rp400 juta miliknya ditarik hanya berselang 49 detik setelah ia resmi membuka rekening.
"Tanda tangan saya dipalsukan. Anehnya blanko penarikan ditandatangani teller, tetapi namanya tidak ditulis. Juga, ada tanda (paraf) yang diduga seorang pimpinan bank unit Toddopuli," akunya.
Masalah ini memang sudah lama. Bahkan, kasusnya sudah dilapor pada 12 Februari 2020. Akan tetapi, hingga saat ini kasusnya tidak kunjung menemui titik temu. Sudah dua tahun uangnya tanpa kejelasan.
"Saya ini baru tahu pada 2019 karena program simpedes itu dilengkapi surat pemblokiran. Tujuannya agar penarikan dilakukan paling cepat sebulan membuka rekening. Sampai saat ini belum ada perkembangan," katanya.