“Jika saya menghubungkan inovasi arah kebijakan pak wali yang disebut dengan kota indsutri tanpa cerobong asap, bapak (TP) sudah melampaui cara berpikir out of the box. Dan ini sangat positif,” jelasnya.
Prof Marzuki mengungkapkan, di tengah negara dan daerah mengalami krisis ekonomi karena Covid-19, kreatifitas merupakan satu-satunya cara untuk bangkit. Kreatif itu bukan ada uang baru ada gerak ekonomi. Tetapi keratif dalam menciptakan peluang. Sehingga rayatknya bisa mencipatkan peluang-peluang usaha sesuai potensi yang ada.
“Itu hanya tergantung dengan kemampuan unsur pimpinan pada suatu pamerintahan. Dan ini terlihat berjalan di Kota Parepare. Bagaimana inovasi Pak Wali sejalan dengan kratifitas para kepala dinas yang rupanya selalu dimonitoring,” pungkasnya.(*)