FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA --- Indonesia adalah negara yang paling rentan dengan berbagai bencana alam. Bahkan seorang peneliti asal Jepang pernah mengatakan bahwa Indonesia adalah “supermarket” bencana.
Stigma ini muncul bukan tanpa sebab, mengingat hampir seluruh bencana alam pernah melanda berbagai daerah di Indonesia, mulai tsunami, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, likuifaksi, hingga banjir bandang.
Bahkan Indonesia memiliki beberapa gunung yang aktif, sehingga hampir setiap tahun terjadi bencana gunung meletus.
Jika dipersempit ruang lingkupnya, maka ada beberapa daerah di Indonesia yang juga rentan terhadap potensi bencana alam. Salah satunya adalah Kabupaten Luwu Utara, sebuah daerah di Indonesia yang kondisi geografisnya terbagi atas tiga wilayah, yaitu dataran rendah, pesisir dan pegunungan.
Bahkan, pada medio 2020 yang lalu, musibah banjir bandang melanda sebagian wilayah di Luwu Utara. Peristiwa kelam tersebut, diharapkan tidak terjadi lagi, dengan menghimpun kemampuan pemerintah daerah untuk selalu sigap dengan kegiatan mitigasi.
Hal ini pula yang mendasari Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, mengeluarkan wacana untuk melakukan kegiatan Pelatihan Potensi SAR di Permukaan Air (Water Rescue).
“Kegiatan seperti ini sangatlah baik untuk selanjutnya kita laksanakan juga di Kabupaten Luwu Utara,” kata Suaib saat ditemui usai menghadiri pembukaan Pelatihan Potensi SAR di Permukaan Air, Senin (22/3/2021), di Asrama Haji Sudiang, Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan Basarnas Provinsi Sulawesi Selatan, dan dihadiri para Kepala Daerah se-Sulsel.