FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Pemerintah Provinsi Sulsel, mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dalam melakukan upaya percepatan penurunan prevalensi stunting.
Sebab, Pemkab Sinjai dianggap berhasil menurunkan angka stunting pada tahun 2020 lalu. Hal itu tak lepas dari kerjasama lintas sektor yang selama ini terjalin dengan baik.
Kepala Bidang Pengembangan Pembangunan Manusia (PPM) Bappelitbangda Sulsel, Andy mengatakan, perkembangan stunting di Sulsel terutama dalam hal penanggulangannya dari tahun ke tahun sudah mulai menunjukkan hal yang postif terutama di Kabupaten Sinjai.
“Ini sangat menggembirakan dan Kabupaten Sinjai telah memberi kontribusi yang sangat besar melalui program percepatan stunting di Sulsel,” ungkap Andy pada rembuk stunting program aksi konvergensi stunting, Kamis (25/3/2021) di Ruang Pola Kantor Bupati.
Selain itu, Andy juga mengapresiasi peran serta penggerak PKK yang turut andil dalam melakukan berbagai upaya sehingga persoalan stunting lebih cepat ditangani.
Tak hanya itu, inovasi Madeceng (Masyarakat Desa Cegah Stunting) yang dilahirkan oleh Pemkab Sinjai menjadi perhatian Pemprov Sulsel.
“Inovasi Madeceng yang ada di Sinjai merupakan salah satu inovasi yang direkomendasikan kepada kami di provinsi untuk direplikasi di seluruh desa di Sulsel yang menjadi lokus,” ujarnya.
Andy berharap, inovasi ini tetap dilanjutkan terutama desa-desa yang belum menjadi lokus.
“Stunting ini bukan hanya berada di daerah lokus tetapi seluruh desa dan kelurahan akan ada juga sehingga intervensi spesifik dan sensitif harus dijalankan. Olehnya, itu kami berharap mudah-mudahan koordinasi tingkat kabupaten yang sudah terbentuk di Sinjai bisa bekerja sama dibawah koordinasi Beppeda,” kuncinya. (sir)