Termasuk penyebabnya, lanjut Danny harus diketahui. Apakah ada unsur politik atau penyebab lain. Termasuk peran orang tua dalam mengedukasi anak mereka.
"Kalau banyak anak anak harus ada peran orang tua. Beberapa tokoh kunci kita identifikasi dan kita ajak bicara," sebut Danny.
Sementara itu, aparat kepolisian dari Polres Pelabuhan Makassar masih terus melakukan siaga, agar aksi tawuran tidak terjadi pada bulan suci ramadan April 2021 mendatang.
Kapolres Pelabuhan, AKBP Kadarislam terus mengerahkan anggotanya untuk tetap siaga di lokasi kerap tawuran antara kelompok Cambayya dan Barukang, di perempatan jalan Sabutung Raya – Jalan Barukang Raya. “Iya tetap kita antisipasi itu (tawuran di bulan ramadan),” katanya, Jumat (26/3/2021).
Tidak hanya aparat kepolisian dari Polres Pelabuhan dan Polsek jajarannya saja yang siaga. Puluhan aparat dari Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel, bersama TNI juga turut siaga.
Apalagi, lanjut perwira polisi dua melati ini, aksi tawuran yang terjadi sejak Rabu, (24/3/2021) lalu, terjadi akibat adanya oknum yang melakukan penganiayaan dengan cara melontarkan anak panah ke arah seorang warga Cambayya hingga tewas.
“Apalagi kejadian ini adalah akibat ulah dari oknum yang tinggal di Pattingalloang. Jadi ini bukan karena tawuran antar kelompok. Tapi karena ada oknum yang melakukan penganiayaan terhadap warga cambayya dan membuat warga Cambayya marah. Apalagi sudah ada (pernah) kesepakatan damai,” jelasnya. (ikbal/fajar)