Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin mengatakan, masukan informasi terkait pengembangan produksi kelautan ini adalah langkah awal untuk menjajaki kerja sama dengan BPBL Ambon. Dia berharap, pertemuan ini bisa berlanjut dan memberikan kebaikan untuk nelayan yang ada di Bantaeng.
Dia menambahkan, Bantaeng sendiri memiliki bentangan laut sepanjang 21 kilometer. Aktivitas ekonomi di pesisir Bantaeng sendiri didominasi oleh pertanian rumput laut.
Oleh karena itu, keberadaan kultur jaringan BPBL Ambon akan dapat membantu mengembalikan kejayaan petani rumput laut di Bantaeng.
“Bibit berkualitas dari BPBL ini akan dapat meningkatkan produksi nelayan rumput laut di Bantaeng,” jelas dia.
Bupati bergelar doktor pemerintahan ini juga berharap nelayan di Bantaeng dapat menimba ilmu di BPBL Bantaeng ini. Selain membantu meregenerasi bibit rumput laut lokal Bantaeng, nelayan Bantaeng juga bisa belajar membudidaya rumput laut dengan benar.
“Kita berharap bantuan BPBL untuk ikut mendorong peningkatan ekonomi nelayan,” jelas dia.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Bantaeng, Rita Pasha mengatakan, bertahun-tahun sebelumnya, BPBL pernah membantu Bantaeng untuk meningkatkan produksi rumput laut lokal dengan mengirim benih rumput laut generasi nol. Hanya saja, seiring perkembangan waktu benih rumput laut itu perlu kembali diregenerasi.
“Saat itu, bibitnya memang bagus, tahan hama dan kualitasnya bagus. Kami ingin bibit ini kembali diregenasi untuk memperbaiki kualitas,” jelas dia.
*Potensi Ikan Hias*
BPBL Ambon juga menawarkan bantuan pengembangan potensi ikan hias di Bantaeng. Saat ini, BPBL Ambon tengah mengembangkan benih ikan hias Nemo dengan 55 varian jenis silangan.