"Inovasi ini kita anggarkan hanya pembuatan rompi dan bordir sulamnya saja, sekitar Rp 25 ribu satu rompi. Jadi, satu sekolah kami sediakan 5 rompi edukasi senilai Rp 125 ribu. Itu pun khusus kelas 4 - 6 saja. Kemarin kita sudah rencana replikasi di sekolah lain di tahun 2020, tapi karena tidak ada pembelajaran tatap muka, sehingga kami tetap fokuskan dulu di SD Center,” tandasnya.
Satu masukan penting dari panelis untuk inovasi ini adalah menghilangkan kata “korupsi” dan menggantinya dengan kata lain yang lebih membumi dan lebih mengedukasi siswa SD. (rls)