FAJAR.CO.ID. BANTAENG – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng terus mengembangkan pembuatan pupuk kompos di sejumlah kelompok tani di Bantaeng.
Terbaru, sebanyak 15 kelompok tani di Tompobulu sudah mulai mengembangkan pupuk kompos alami untuk pertanian dan perkebunan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng, Budi Taufik mengatakan, para petani ini mendapatkan sejumlah bantuan pemerintah. Bantuan tersebut di antaranya adalah rumah pengolahan, bak fermentasi, mesih pencacah dan ternak sapi. Ada pula sepeda motor roda tiga untuk mengangkut kebutuhan pupuk.
“Kita juga berikan bantuan ternaknya. Karena salah satu bahan baku pembuatan pupuk kompos organik ini adalah kotoran ternak,” jelas Budi.
Dia menambahkan, jumlah kelompok tani yang terlibat dalam produksi pupuk kompos organik ini sudah mencapai 15 kelompok. Mereka bahkan sudah bisa menghasilkan pupuk kompos dalam jumlah yang besar dalam kemasan karung 25 kilogram.
“Pasar mereka sudah cukup luas. Ada yang di Takalar, Selayar, Soppeng sampai Bone,” jelas dia.
Salah satu ketua kelompok tani, Idris mengatakan, pupuk kompos ini ramah lingkungan dan baik untuk produksi pertanian. Dia menyebut, kualitasnya tidak kalah dengan pupuk subsidi yang kian berkurang dan mahal di pasaran.
Soal harga, pupuk kompos organik lebih murah dibanding dengan pupuk subsidi. Saat ini, petani yang berada di naungan kelompoknya secara perlahan mulai meninggalkan pupuk subsidi yang mengandung bahan kimia.
Dia mengatakan, membuat pupuk kompos alami ini membutuhkan waktu sekitar 21 hari untuk proses fermentasi. Bahan-bahan yang digunakan adalah bahan alami yang mudah didapatkan. Di antaranya adalah kotoran sapi yang cukup banyak di peternak yang ada di Bantaeng ini.