Di mana, kata dia, para tokoh itu saat ini juga ada yang menjabat sebagai Ketua RT dan RW. Perannya juga akan dimaksimalkan. "Termasuk bagaimana menyukseskan program Makassar Recover," bebernya.
Ia menegaskan evaluasi ketua RT dan RW memang menjadi agenda yang sudah tak bisa ditunda. Pekan depan, pihaknya akan merampungkan penyusunan perwali-nya sebelum mengangkat pelaksana tugas ketua RT dan RW.
Kata dia, ketua RT dan RW itu ada yang tetap dipertahankan, dan diisi orang baru. "Bisa saja ada RT atau RW yang sekarang, nanti menjabat sebagai Plt. Ada juga orang baru. Pastinya semua berbasis kinerja," ungkapnya.
Pengangkatan SK Plt pun nantinya akan diteken wali kota. Berbeda dari sebelumnya yang diangkat lurah. Hal ini pul diharap akan mengangkat harkat ketua RT dan RW.
"Kemudian masa RT dan RW diangkat lurah, sementara nantinya mereka yang mengevaluasi kinerja lurah," ujarnya.
Jadi Motivasi
Sementara itu, anggota DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir menilai, wacana itu perlu dilihat dari sisi positif. Sebab, hal itu bisa memotivasi ketua RT dan RW agar lebih peka membantu pemerintah memajukan daerah.
"Pasti ada parameternya, kenapa kebijakan ini mau diterapkan. Tetapi, inikan masih sebatas wacana. Saya hanya berpesan agar masyarakat mendukung program pemerintah. Saatnya move on dari hiruk pikuk pilkada," paparnya.
Ditambahkan, anggota DPRD Makassar, Yenni Rahman, mereka yang boleh mengganti ketua RT dan RW seharusnya masyarakat. Sebab, mereka dipilih masyarakat. Bukan kepala daerah.
"Jangan karena alasan Makassar Recover, lalu mau seenaknya saja ganti RT RW. Aturannya dari mana. Ini ganjil dan kuat dugaan penuh dengan kepentingan," sesalnya.