FAJAR.CO.ID, SINJAI -- Tiga nelayan asal Desa Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur dikabarkan hilang. Hal itu disebabkan karena kapal motor nelayan yang mereka tumpangi tenggelam dihempas ombak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai, Budiaman mengungkap, peristiwa ini terjadi pada hari Senin, 5 April di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tiga kapal nelayan yang berangkat dari Sinjai menuju NTT diterjang badai. Tepat pada hari kejadian banjir bandang di Flores, NTT.
Tiga kapal tersebut bernama KM Sukamaju 05, KM Cahaya Riski, dan KM Brazil 77. Hanya saja KM Brazil 77 tidak mampu diselamatkan. Tiga Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di kapal tersebut juga turut hilang.
Sementara dua kapal lainnya dengan delapan ABK berhasil lolos dan berlabuh di salah satu pulau yang ada di NTT
"Saya baru tahu tadi malam (kemarin, baca) dari keluarga korban, saya langsung melakukan komunikasi ke BPBD NTT dan Basarnas untuk mencari korban hilang," bebernya," Rabu, 7 April.
Saat ini, BPBD Sinjai juga tengah membangun komunikasi dengan Dinas Sosial NTT untuk membantu pemulangan korban selamat. "Kita akan berupaya untuk membantu pemulangan korban ke Sinjai," tambahnya.
Warga Desa Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Bahtiar kaget saat mendengar kabar kapal yang ditumpamgi anaknya mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju NTT. Dua anaknya bernama Riski, nahkoda KM Cahaya Riski dan Reza selaku ABK.
Sejak awal keberangkatan, cuaca kata Bahtiar memang mulai ekstrem. Kemudian, semakin parah ketika memasuki perairan NTT. Ombak diperkirakan mencapai ketinggian 7 meter.