Untuk itu, ia berharap, Pemda Luwu Utara dan Unhas melalui STP-nya harus selalu bermitra untuk menangkap berbagai peluang lahirnya inovasi di beberapa sektor. Dan menurut dia, hal itu tentu tidak sulit dilakukan.
“Peluang kita bermitra dengan mereka saya kira mudah. Artinya mereka sudah membuka pintu bagi kita untuk bekerjasama dengan diresmikannya STP ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Menristek Bambang Brodjonegoro, berharap STP ini jangan dilihat sebagai proyek fisik semata, tapi harus dilihat sebagai alat pencipta inovasi yang dibutuhkan masyarakat.
“Aturan main dari STP ini adalah seorang inovator itu harus membuat konsumen datang ke dia. Harus membuat konsumen mencari dia, karena inovasi yang dihasilkan bisa membuat sesuatu menjadi lebih cepat, dinamis, dan memproduksi sesuatu yang dibutuhkan masyarakat, dan menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ucap Bambang.
Selain Menteri Bambang Brodjonegoro dan Wakil Bupati Luwu Utara Suaib Mansur, turut pula hadir dalam acara ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel Abdul Hayat yang hadir mewakili Gubernur Sulsel, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu selaku tuan rumah kegiatan, para Kepala Daerah se-Sulsel, Staf Ahli Kemenristek RI, Perbankan, dan tamu undangan lainnya. Kegiatan peresmian dilakukan dengan aturan protokol COVID-19. Setiap tamu yang masuk harus melalui pemeriksaan GeNose yang disiapkan panitia. (Rls)